Senin, 07 Oktober 2013

Teknologi Layar Sentuh (Touch Screen)




Di zaman globalisasi ini , semua pekerjaan manusia saat ini telah dipermudah dengan adanya teknologi yang semakin maju atau modern. Misalnya di bidang komunikasi multimedia kita sudah mengenal adanya komputer , tablet , notebook , dan lain sebagainya. Tidak kalah pentingnya di bidang komunikasi , kita sudah menggunakan handphone untuk kebutuhan sehari-hari sebagai sarana untuk berkomunikasi satu sama lain tanpa mengenal jarak dan waktu. Dari era pertama diperkenalkannya handphone , bentuknya pun masih tergolong kurang efisien, karena masih memiliki ukuran yang besar , serta antenanya yang masih terlalu panjang. Tidak hanya itu , handphone zaman dahulu masih menggunakan tombol atau keypad untuk mengetikkan kata-kata. Tapi seiring berkembangnya waktu, bentuk handphone pun semakin mengecil , serta antena yang sudah tidak terlihat lagi (ditanam di dalamnya) , mudah dibawa-bawa , menggunakan qwerty keyboard sebagai inovasi pertama. Tapi di zaman sekarang ini , qwerty keyboard atau keypad telah digantikan fungsinya oleh teknologi touch screen (layar sentuh). Apa itu touch screen ? 

Touch screen (layar sentuh) adalah sebuah perangkat input komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena digital, di mana pengguna mengoperasikan sistem komputer dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri. Cara tersebut merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan komputer dan kini semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi , seperti handphone , tablet , dll (id.wikipedia.org)

Sejarah Touch Screen

Pada tahun 1971, pertama kali “Touch Sensor” ini dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst (pendiri Elographics) sekaligus sebagai seorang instruktur di University of Kentucky. Sensor ini disebut “Elograph,” dan telah dipatenkan oleh University of Kentucky Research Foundation. “Elograph” ini tidak transparan seperti touchscreens modern, namun demikian elograph telah menjadi tonggak sejarah yang signifikan dalam teknologi touchscreen. Pada tahun 1974 touchscreen pertama sesunggunya yang telah dilengkapi dengan permukaan transparan dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst dan Elographics. Pada tahun 1977 Elographics dikembangkan dan dipatenkan dengan teknologi lima-kawat resistif, yaitu teknologi touchscreen yang paling populer digunakan saat ini (acara-event.com , 2012).

CARA KERJA TOUCH SCREEN 

Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Touch Sensor 

Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh. Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan menutupi area pandang dari layar monitor. Maka dari itu ketika kita menyentuh permukaan layar monitornya, input juga telah diberikan oleh kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri dari tiga macam, seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu Resistive touchscreen, Capasitive touchscreen, dan Surface wave touchscreen. Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut, merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan benar. 

2. Controller 

Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhansentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor merekam sebuah even sentuhan, maka data yang dimilikinya diteruskan ke sebuah controller. Controller tersebut kemudian akan melakukan penerjemahan informasi dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah informasi masuk dan diproses oleh processor, maka hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk ditampilkan. Kembali controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari processor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar monitor. 

3. Software driver 

Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan. Software driver akan mengatur operating system dari perangkat komputer bagaimana caranya menangani even-even sentuhan yang berasal dari sensor-sensor di atas layar touchscreen. Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini sudah menggunakan driver yang hampir sama dengan driver sebuah mouse. Hal ini akan membuat sebuah even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti sebuah even klik pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver dari perangkat mouse, maka para developer program tidak perlu repot-repot lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi dengan sebuah touchscreen (blog.uad.ac.id).

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Touch Screen

· Kelebihan : 

1. Layar yang lebih lebar 

Untuk handphone ataupun tablet yang menggunakan teknologi layar sentuh memliki ukuran layar yang lebih lebar. Hal ini tentu sangat mempermudah kita dalam melakukan aktivitas , misalnya mengetikkan sms, memutar video, mendengarkan musik, membaca e-book pdf, ataupun browsing. Dengan adanya layar yang lebih lebar ini tentunya membuat mata kita tidak cepat lelah. 

2. Desain yang menarik 

Untuk handphone ataupun tablet saat ini memiliki desain yang menarik. Misalnya saja terbuat dari bahan yang berkualitas , atapun motif dan bentuknya yang bagus , serta memiliki warna-warna yang indah. Ditambah lagi dengan teknologi touch screen yang dimiliki tentunya membuat handphone ataupun tablet memiliki desain yang elegan. 

· Kekurangan : 

1. Biaya perawatan yang mahal 

Untuk pengguna handphone ataupun tablet yang menggunakan teknologi touchscreen, sebaiknya harus merawat benda tersebut dengan hati-hati. Pasalnya , bila handphone ataupun tablet yang menggunakan touch screen tersebut terjatuh dari ketinggian , terkena benda tajam pada bagian layarnya tentunya hal ini sangat merugikan kita. Karena jika terjadi rusak , biaya servisnya tentu sangat mahal , karena bahan dari teknologi touch screen tersebut mahal. Selain itu kebersihan layar juga patut diperiksa , terlebih touch screen digunakan dengan sentuhan tangan kita , bisa jadi kotor , tergores , dan lain sebagainya. 

2. Tingkat sensitifitas layar yang kurang 

Jika kita mengetikkan kata-kata pada handphone ataupun layar pada touchscreen dengan sentuhan jari tangan kita , terkadang apa yang kita sentuh tidak mendapat respon dari handphone atau tablet tersebut. Hal ini tentunya membuat kita kurang nyaman saat menggunakannya. 

3. Tombol huruf yang relatif kecil 

Huruf-huruf pada handphone ataupun tablet yang menggunakan layar sentuh kebanyakan sudah memiliki model qwerty dan memiliki ukuran huruf yang relatif sangat kecil. Hal ini membuat kita sebagai pengguna kurang nyaman , karena ada beberapa orang yang memiliki jari tangan yang besar , sehingga pasti mengalami kesulitan dalam mengetik , misalnya saja mengetikkan sms , ataupun kata-kata lainnya. 

4. Tingkat ketahanan baterai 

Pada handphone atau tablet yang menggunakan layar sentuh memang kebanyakan memiliki layar yang lebar. Tentunya hal ini menjadi sebuah kekurangan , karena layar yang lebar juga mengkonsumsi daya yang lebih besar , sehingga mengurangi daya tahan baterai .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar