Di zaman globalisasi ini , semua pekerjaan manusia saat ini telah
dipermudah dengan adanya teknologi yang semakin maju atau modern.
Misalnya di bidang komunikasi multimedia kita sudah mengenal adanya
komputer , tablet , notebook , dan lain sebagainya. Tidak kalah
pentingnya di bidang komunikasi , kita sudah menggunakan handphone untuk
kebutuhan sehari-hari sebagai sarana untuk berkomunikasi satu sama lain
tanpa mengenal jarak dan waktu. Dari era pertama diperkenalkannya
handphone , bentuknya pun masih tergolong kurang efisien, karena masih
memiliki ukuran yang besar , serta antenanya yang masih terlalu panjang.
Tidak hanya itu , handphone zaman dahulu masih menggunakan tombol atau
keypad untuk mengetikkan kata-kata. Tapi seiring berkembangnya waktu,
bentuk handphone pun semakin mengecil , serta antena yang sudah tidak
terlihat lagi (ditanam di dalamnya) , mudah dibawa-bawa , menggunakan
qwerty keyboard sebagai inovasi pertama. Tapi di zaman sekarang ini ,
qwerty keyboard atau keypad telah digantikan fungsinya oleh teknologi
touch screen (layar sentuh). Apa itu touch screen ?
Touch screen (layar sentuh) adalah sebuah perangkat input
komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan
jari atau pena digital, di mana pengguna mengoperasikan sistem komputer
dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri. Cara tersebut
merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan komputer dan kini
semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi , seperti handphone ,
tablet , dll (id.wikipedia.org).
Sejarah Touch Screen
Pada tahun 1971, pertama kali “Touch Sensor” ini dikembangkan oleh
Doktor Sam Hurst (pendiri Elographics) sekaligus sebagai seorang
instruktur di University of Kentucky. Sensor ini disebut “Elograph,” dan
telah dipatenkan oleh University of Kentucky Research Foundation.
“Elograph” ini tidak transparan seperti touchscreens modern, namun
demikian elograph telah menjadi tonggak sejarah yang signifikan dalam
teknologi touchscreen. Pada tahun 1974 touchscreen pertama sesunggunya
yang telah dilengkapi dengan permukaan transparan dikembangkan oleh
Doktor Sam Hurst dan Elographics. Pada tahun 1977 Elographics
dikembangkan dan dipatenkan dengan teknologi lima-kawat resistif, yaitu
teknologi touchscreen yang paling populer digunakan saat ini (acara-event.com , 2012).
CARA KERJA TOUCH SCREEN
Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah
komponen utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor.
Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya
juga merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel
terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh.
Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar
touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan
menutupi area pandang dari layar monitor. Maka dari itu ketika kita
menyentuh permukaan layar monitornya, input juga telah diberikan oleh
kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri dari
tiga macam, seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu Resistive touchscreen, Capasitive touchscreen, dan Surface wave touchscreen.
Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap
perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut,
merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di
atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung
diketahui dengan benar.
2. Controller
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan
antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses
sentuhansentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor merekam sebuah even
sentuhan, maka data yang dimilikinya diteruskan ke sebuah controller.
Controller tersebut kemudian akan melakukan penerjemahan informasi dari
sensor-sensor tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor
komputer. Setelah informasi masuk dan diproses oleh processor, maka
hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk ditampilkan.
Kembali controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari
processor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas
layar monitor.
3. Software driver
Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada
perangkat komputer atau PC yang tugasnya adalah untuk mengatur agar
perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan
dalam berbagai macam keperluan. Software driver akan mengatur operating
system dari perangkat komputer bagaimana caranya menangani even-even
sentuhan yang berasal dari sensor-sensor di atas layar touchscreen.
Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini sudah menggunakan driver
yang hampir sama dengan driver sebuah mouse. Hal ini akan membuat sebuah
even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti sebuah even klik
pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver dari
perangkat mouse, maka para developer program tidak perlu repot-repot
lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi dengan sebuah
touchscreen (blog.uad.ac.id).
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Touch Screen
· Kelebihan :
1. Layar yang lebih lebar
Untuk handphone ataupun tablet yang menggunakan teknologi layar sentuh
memliki ukuran layar yang lebih lebar. Hal ini tentu sangat mempermudah
kita dalam melakukan aktivitas , misalnya mengetikkan sms, memutar
video, mendengarkan musik, membaca e-book pdf, ataupun browsing. Dengan
adanya layar yang lebih lebar ini tentunya membuat mata kita tidak cepat
lelah.
2. Desain yang menarik
Untuk handphone ataupun tablet saat ini memiliki desain yang menarik.
Misalnya saja terbuat dari bahan yang berkualitas , atapun motif dan
bentuknya yang bagus , serta memiliki warna-warna yang indah. Ditambah
lagi dengan teknologi touch screen yang dimiliki tentunya membuat
handphone ataupun tablet memiliki desain yang elegan.
· Kekurangan :
1. Biaya perawatan yang mahal
Untuk pengguna handphone ataupun tablet yang menggunakan teknologi
touchscreen, sebaiknya harus merawat benda tersebut dengan hati-hati.
Pasalnya , bila handphone ataupun tablet yang menggunakan touch screen
tersebut terjatuh dari ketinggian , terkena benda tajam pada bagian
layarnya tentunya hal ini sangat merugikan kita. Karena jika terjadi
rusak , biaya servisnya tentu sangat mahal , karena bahan dari teknologi
touch screen tersebut mahal. Selain itu kebersihan layar juga patut
diperiksa , terlebih touch screen digunakan dengan sentuhan tangan kita ,
bisa jadi kotor , tergores , dan lain sebagainya.
2. Tingkat sensitifitas layar yang kurang
Jika kita mengetikkan kata-kata pada handphone ataupun layar pada
touchscreen dengan sentuhan jari tangan kita , terkadang apa yang kita
sentuh tidak mendapat respon dari handphone atau tablet tersebut. Hal
ini tentunya membuat kita kurang nyaman saat menggunakannya.
3. Tombol huruf yang relatif kecil
Huruf-huruf pada handphone ataupun tablet yang menggunakan layar sentuh
kebanyakan sudah memiliki model qwerty dan memiliki ukuran huruf yang
relatif sangat kecil. Hal ini membuat kita sebagai pengguna kurang
nyaman , karena ada beberapa orang yang memiliki jari tangan yang besar ,
sehingga pasti mengalami kesulitan dalam mengetik , misalnya saja
mengetikkan sms , ataupun kata-kata lainnya.
4. Tingkat ketahanan baterai
Pada handphone atau tablet yang menggunakan layar sentuh memang
kebanyakan memiliki layar yang lebar. Tentunya hal ini menjadi sebuah
kekurangan , karena layar yang lebar juga mengkonsumsi daya yang lebih
besar , sehingga mengurangi daya tahan baterai .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar